JAKARTA Dr. Yogi Ahmad Erlangga, alumni Teknik Penerbangan ITB 1993 dianugerahi penghargaan Achmad Bakrie untuk kategori ilmuwan muda berprestasi. Penghargaan Achmad Bakrie X tersebut diberikan oleh Freedom Institute pada Minggu (12/08/12). Yogi yang merupakan dosen di Program Studi Teknik Penerbangan ITB ini mendapatkan gelar tersebut atas prestasinya menyelesaikan persamaan FilterBukuEkonomi & BisnisPendidikanMasukkan Kata KunciTekan enter untuk tambah kata produk untuk "ekonomi erlangga" 1 - 60 dari IPS Ekonomi Kelas 1 / X 10 SMA Erlangga Kurikulum Merdeka Timurnasution. 100+AdBuku mandiri ekonomi SMA/MA kelas XI by SelatanNyingnyingbook' 4AdIPS Ekonomi Kelas 1 SMA Kurikulum Merdeka - ILMUTerjual 1AdBuku IPS Ekonomi Kelas 1 / X 10 SMA Erlangga Kurikulum Merdeka 2% 5AdErlangga Buku Ekonomi Untuk SMA/MA Kelas XI Kurikulum Buku Cari Mukti Palasari BandungBEST SELLER EKONOMI SMA/MA KLS XI KURIKULUM MERDEKA PusatMata Air Official StoreBuku Pembangunan Ekonomi Jilid 1 Edisi Ke 9 Michael P Todaro 3%Kab. TangerangSahabat Buku AnakTerjual 1BEST SELLER ORIGINAL EKONOMI KELEMBAGAAN AHMAD ERANI - PusatUwais Al Qarni 1Buku Pembangunan Ekonomi Jilid 2 Edisi 11 Todaro Dan Smith 3%Kab. TangerangSahabat Buku AnakTerjual 1TerlarisBuku IPS Ekonomi Kelas 1 / X 10 SMA Erlangga Kurikulum Merdeka Timurnasution. 100+
Y A. Erlangga, R. Nabben, Multilevel projection-based nested Krylov iteration for boundary value problems. SIAM Journal on Scientific Computing, 30(3)(2008), pp. 1572-1595. Y. A. Erlangga, Advances in iterative methods and preconditioners for the Helmholtz equation. Archives of Computational Methods in Engineering 15 (2008), 37-66
Mathematical research at Delft University of Technology Netherlands is making it easier to look for oil. Yogi Ahmad Erlangga, who receives his doctorate on Thursday 22 December, has developed a method of calculation which enables computers to solve a crucial equation much faster. In the past, this stumped oil company computers. Funded by Shell and SenterNovem, Erlangga's research is pure mathematics. It all centres on the so-called Helmholtz equation. Solving this is important in interpreting the acoustic measurements taken when prospecting for oil. Sound waves are transmitted into the ground and their reflections recorded as they return to the earth's surface. Analysis of this data enables specialists to locate oil deposits. In the past, these measurements have been taken two-dimensionally. Effectively, the earth was surveyed as a series of flat layers. But the oil companies would rather use a faster method involving three-dimensional blocks. Until recently, though, their computers were not powerful enough to do that. Solving the Helmholtz equation requires huge arithmetical capacity. As part of his PhD research, Erlangga has succeeded in making the method of calculation used to solve the Helmholtz equation a hundred times faster. And that finally makes it possible for firms like Shell to use 3D calculations when prospecting for oil. So it seems highly likely that oil companies will express an interest in exploiting Erlangga's work. But other applications are also conceivable. This is because the Helmholtz equation is used to describe many kinds of wave. Not just acoustic ones, as in the oil example, but also electromagnetic waves including visible light. It is quite feasible, therefore, that Erlangga's work could be applied to lasers – in data storage on a Blu-ray Disc, for example – or to radar measurements in aviation. “Given the responses we have had from industry and foreign universities,” says Dr Kees Vuik, Erlangga's PhD supervisor, “we believe that a thirty-year-old problem has been solved in this work.” Source Delft University of Technology Citation Dutch mathematician simplifies the search for oil 2005, December 23 retrieved 14 June 2023 from This document is subject to copyright. Apart from any fair dealing for the purpose of private study or research, no part may be reproduced without the written permission. The content is provided for information purposes only.

Dr Yogi Ahmad Erlangga. Hasil temuannya membuat banyak perusahaan minyak dunia sangat senang dan meminta bantuannya. Pasalnya, dengan rumus itu mereka dapat 100 kali lebih cepat dalam menemukan sumber minyak di perut bumi melalui gelombang elektromagnetik yang dipantulkan dari perut bumi dengan akurasi yang sangat tinggi.

Sebagai bangsa yang besar, Indonesia seolah tak pernah kehabisan orang-orang berbakat nan jenius dari masa ke masa. Negara ini pernah disegani saat Mahapatih Gajahmada memimpin Majapahit di masa lalu. Dilanjutkan pada era revolusi, di mana Presiden Soekarno dan Mohammad Hatta berjuang membakar semangat rakyat. Beranjak di era modern, ada banyak anak bangsa yang berhasil menorehkan prestasinya di mata dunia. Salah satunya adalah Dr. Yogi Ahmad Erlangga. Alumni Teknik Penerbangan ITB 1993 tersebut, berhasil membuat mata dunia terpukau setelah berhasil memecahkan persamaan Helmholtz menggunakan matematika numerik secara cepat robust. Yogi yang juga merupakan Dosen Program Studi Teknik Penerbangan ITB ini menggunakan metode “Ekuasi Helmholtz”. Pecahkan rumus Matematika sulit [sumber gambar]Cara tersebut merupakan metode untuk menginterpretasi data pengukuran gelombang akustik. Nantinya, buah dari pemikiran Yogi itu bakal mempercepat pemrosesan data seismik dalam survey cadangan minyak bumi. Kabar tersebut tentu merupakan berita baik bagi perusahaan pengeboran dan tambang perminyakan. Ilustrasi pengeboran minyak [sumber gambar]Alhasil, riset dan rumusan yang telah dipecahkan oleh dirinya, membuat perusahaan perminyakan berlomba-lomba memberikan dana bantuan. Tujuannya jelas agar penelitian yang dilakukan Yogi cepat selesai. Selain berhasil meraih gelar sarjana teknik di Program Studi Aeronotika dan Astronotika ITB pada 1998, Yogi juga berhasil Gelar master dan doktornya Delft University of Technology DUT, Belanda. Di tempat terakhir pula, dirinya berhasil mempertahankan tesisnya hingga selesai. Sukses pertahankan penelitian di Universitas Delf, Belanda [sumber gambar]Selain menempuh pendidikan di Belanda, Dr. Yogi juga sempat mengikuti program post-doctoral di Jerman dan menjadi asisten profesor bidang matematika di Universitas Alfaisal, Arab Saudi. Dirinya belajar banyak dengan melakukan penelitian di di bidang aljabar linier dan analisis matriks. Atas prestasi yang ditorehkan dirinya, bukan hanya Indonesia saja yang berbangga hati. Namun juga para ilmuwan dunia yang berusaha memecahkan hal tersebut selama bertahun-tahun. Salah satunya adalah Profesor pembimbing Dr. Yogi, Dr. Vees Vuik . “Berdasarkan respon-respon yang kami terima dari industri maupun universitas-universitas asing, kami yakin bahwa karya itu telah memecahkan masalah yang telah berlangsung selama tiga puluh tahun,” ungkap Vuik dalam siaran Pers DUT. Mendapatkan penghargaan Achmad Bakrie Award [sumber gambar]Di dalam negeri, Dr. Yogi Ahmad Erlangga dianugerahi penghargaan Achmad Bakrie Award. Dirinya dinilai telah memberikan sumbangsih besar dalam ilmu pengetahuan. “Tokoh-tokoh ini telah memberikan dedikasi, dharma bakti, dan sumbangan positif dalam bidang ilmu dan pengabdian masing-masing,” ujar Aburizal Bakrie selaku pendiri Freedom Institute. Salut sekaligus bangga. Penemuan yang berhasil dipecahkan oleh Dr. Yogi Ahmad Erlangga, bisa menjadi sumbangsih terbesar bagi Indonesia. Sebagai negara yang kaya akan SDA seperti minyak, keberadaan Yogi beserta rumus miliknya, menjadi kekuatan Indonesia di masa depan.
Lulusdari Institut Teknologi Bandung, Dr. Yogi Ahmad Erlangga adalah seorang ilmuwan muda Indonesia peraih gelar doktor dari Universitas Teknologi Delft, Belanda. Gelar ini diraihnya pada usia 31 tahun. Pada Desember 2001, Dr. Yogi mengajukan diri untuk melakukan riset terhadap Persamaan Helmholtz kepada Universitas Teknologi Delft. Beliau berhasil menemukan solusi atas Persamaan Helmholtz
16 de setembro de 2019 0 Comments Realmente é de encher de orgulho caminhar pelos stands da ESCRS 2019 em Paris e ver, entre as gigantes mundiais da Oftalmologia, a nossa empresa brasileira, de Belo Horizonte, Mediphacos. Dr Milton Yogi, oftalmologista da EPM/UNIFESP, teve a oportunidade de conversar com Marcelo Soares, da Mediphacos, no stand da empresa na ESCRS. O vídeo abaixo mostra parte desta conversa onde Marcelo Soares conta um pouco da história e algumas das novidades que a empresa está preparando para a Oftalmologia. Em 1971, o médico oftalmologista Emyr Soares, pai de Marcelo Soares, criou um pequeno laboratório óptico para produzir lentes de contato para seus próprios pacientes. Hoje, Mediphacos é uma empresa brasileira de classe mundial com presença internacional em mais de 60 países nos 5 continentes.
Sejaktahun 2016 lalu, di Indonesia cukup ramai sosok Dr. Yogi Ahmad Erlangga yang disebut-sebut sebagai pemecah persamaan Helmholtz—sebuah persamaan matematika tersulit di dunia. Beliau menyelesaikan persamaan tersebut pada disertasi Ph.D-nya di TU Delft Belanda. Orang-orang pun bangga, dan membagikan berita ini ke mana-mana. Mungkin agan-agan juga ikut nge-share berita ini.
Tokoh Inspiratif Ilmuan Muda Kelas dunia Yogi Yang Rendah Hati dan Selalu Sholat 5 Waktu Di Masjid , ilmuan Indonesia kelas dunia yogi Ahmad Erlangga – Rasanya Tak akan pernah bosan bila membahas tokoh inspratif ilmuan Muda yang rendah hati dan Selalu Melaksanakan Sholat 5 Waktu dimasjid Yogi Ahmad Erlangga. Kita semua sering mendengar pepatah mengatakan “ semakin tinggi keberadaan seseorang maka akan semakin besar juga terpaan angin terhadap dirinya” semakin banyak tinggi posisi seseorang seringkali menjadi racun hati yang menyebabkan seseorang menjadi sombong nan angkuh atas apa yang ia miliki, berbeda dengan ilmuan muda satu ini, walaupun namanya sudah sangat dikenal dibelahan dunia karena kepintarannya itu semua tak membuatnya lalu tinggi hati, justru semakin ia menjadi orang hebat semakin membuatnya merunduk rendah hati dan tak pernah mengambil kesempatan dalam kesempitan. Mari kita lanjutkan menelusuri kisah lain beliau berikut ini. Tokoh Inspiratif Yogi Ahmad Erlangga Sampai sekarang menjadi buruan para konglomerat dunia bisnis perminyakan dan universitas-universitas kelas wahid pun tak ketinggalan mengincarnya supaya bisa hadir di kampusnya untuk menggelar kuliah media elektronik pun berlomba-lomba mengundangnya untuk acara Talk Show. Ilmuan Asal Tasikmalaya ini berhasil memecahkan rumus matematika Persamaan Helmholtz yang membelenggu para pakar ilmu pengetahuan dan teknologi selama 30 tahun tak seorang pun mampu memecahkannya. ’Banyak pakar yang menghindari penelitian untuk memecahkan rumus Helmholtz ini karena memang sangat sulit dan rumit,’’ kata sarjana yang cum laude S1 dan S2 di ITB ini. Ketika beliau melanjutkan s3 nya di Belanda, dosen penerbangan dari ITB ini, tertantang oleh perusahaan minyak shell yang minta bantuan DUT Delft University of Technology untuk memecahkan rumus Helmholtz. Setelah mengadakan riset dengan menghabiskan dana sekitar 6 milyar yang dibiayai Shell, berkat kejeniusan yang dianugrahkan Allah swt. akhirnya rumus itu mampu beliau pecahkan, yang mencengangkan dunia iptek, dan mendapat ucapan selamat dari universitas di eropa, israel dan usa. Berdasarkan hasil temuannya ini membuat banyak perusahaan minyak dunia sangat senang dan meminta bantuannya. Pasalnya, dengan rumus itu mereka dapat 100 kali lebih cepat dalam menemukan sumber minyak di perut bumi melalui gelombang elektromagnetik yang dipantulkan dari perut bumi dengan akurasi yang sangat tinggi. Andai saja Yogi mau mematenkan hasil temuannya, mungkin ia akan mendapat uang yang sangat besar. Tapi ilmuan muda bernama lengkap Yogi Ahmad Erlangga menolaknya termasuk menamakan termuannya itu dengan ERLANGGA EQUATION. Mematenkan temuan ini justru akan menghambat perkembangan ilmu pengetahun selanjutnya. Thesis S3 yang disusun di Jurusan Matematika kampus yang sama di Delf, terpilih sebagai thesis terbaik di Belanda oleh MNC. “Saya ingin temuan ini dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, karena itu hak manusia. Hak ini bisa dijamin jika ilmu dimiliki publik dan bersifat open source ” kata Yogi merendah Industri yang bisa mengaplikasikan rumus ini antara lain industri radar, penerbangan, kapal selam, penyimpanan data dalam blue ray disc keping DVD super yang bisa memuat puluhan gigabyte data, dan aplikasi pada laser. Serta ilmu lainnya yang berkaitan dengan gelombang elektromagnetik. Buku mengenai persamaan Helmholtz yang dibuatnya saat masih di Belanda pun, laris manis dalam waktu singkat. ’Tinggal satu buku dan saya tak punya fotokopinya lagi,’’ Khusus untuk ITB, sambung pria kalem kelahiran Tasikmalaya 8 Oktober 1974, obsesinya adalah ingin ITB bisa lebih besar lagi. Minimal, ITB menjadi perguruan tinggi terbesar dan berpengaruh di Asia. Karena, kalau hanya terbesar di Indonesia saja, sejak dulu juga sudah begitu. Serta Ingin melihat bangsa Indonesia maju dihormati bangsa lain. ’Saya pun masih memiliki obsesi pribadi. Keinginan saya adalah ingin melakukan penelitian tentang pesawat terbang yang menjadi spesialisasinya Aeronotika dan Astronotika, perminyakan, dan biomekanik,’’ kata pemenang penghargaan VNO-NCW Scholarship dari Dutch Chamber of Commerce itu yang punya kebiasaan shalat lima waktu di masjid. Dr. Yogi Ahmad Erlangga, sempat menjadi Dosen di Alfaisal University, Riyadh, Arab Saudi ini mendapat julukan Habibie Muda karena penemuannya yang spektakuler di bidang matematika. Kehadiran Dr. Yogi Ahmad Erlangga yang bersedia berkarya di Alfaisal University, Riyadh, Arab Saudi juga merupakan kebanggan tersendiri bagi Kedutaan Besar Indonesia di Arab Saudi. Dulu, BJ Habibie menemukan rumus yang mampu mempersingkat prediksi perambatan retak hingga mendapat julukan Mr. Crack. Banyak industri penerbangan di berbagai negara memakai rumus penemuan Habibie tersebut, termasuk NASA di Amerika, kini, Dr. Yogi Ahmad Erlangga meneruskan kehebatan Habibie dengan menemukan dan memecahkan rumus persamaan HELMHOLTZ. Sekarang Dr. Yogi Ahmad Erlangga menjadi asisten profesor di Nazarbayev University, Kazakhstan. Tiada kata yang pantas untuk diucapkan atas prestasi beliau yang luar biasa ini selain kata bangga, materipun rasanya tak mampu untuk memberikan penghargaan atas prestasi hebat beliau. Bangga…bangga…Sangat bangga sekali sebagai warga Indonesia memiliki saudara yang bisa membawa nama baik bangsa lebih bergengsi dimata negara lain seperti Dr. Yogi Ahmad Erlangga. Semoga akan hadir lebih banyak lagi generasi – generasi terbaik Indonesia yang juga bisa meraih prestasi luar biasa seperti beliau. Artikel Terkait Ilmuan Indonesia Kelas Dunia yang Tak Kalah Cerdas dengan Bj Habibie
A9Tb. 215 196 461 67 153 245 416 238 145

dr yogi ahmad erlangga